Evaluasi terhadap pendidik PAUD dilakukan dengan metode Simulasi, walaupun bukan pada situasi yang sebenarnya pendidik dan murid sama-sama adalah pendidik, tetapi praktek mengajar yang diterapkan disekolah setidaknya dapat diamati melalui metode evaluasi ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum PAUD Kabupaten Gorontalo Rahmiyati Jahja saat mengevaluasi metode pembelajaran PAUD di beberapa kecamatan meliputi Kecamatan Pulubala, Tibawa, Tabongo dan Batudaa yang dilokasikan dibeberapa tempat Selasa 15/01 Kemarin.
Rahmi mengatakan memilih metode simulasi karena lebih mengedepankan paraktek dari pada teorinya, sebab anak-anak dengan seribu macam karakter harus mampu dihadapi dengan seribu cara pula yang seluruhnya dikembangkan oleh pendidik paud sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing, sehingga dengan simulasi ini setiap strategi yang dilakukan dikolaborasikan sehingga dapat melahirkan sebuah teknik mengajar yang profesional sesuai dengan perkembangan anak diusia emasnya" Proses ataupun cara penyambutan awal bagi anak sangat menetukan proses pembelajaran selanjutnya, sebab ketika anak sampai di sekolah meraka masih terkontaminasi dengan suasana dirumah, butuh kreatistas dari Pendidik PAUD untuk bagaimana merangkul mereka dan merasa terayomi, sehingga akan tumbuh dalam jiwa mereka akan merasa rugi jika sehari tidak ketemu dengan Bunda mereka"Tukas Rahmi
Dalam kesempatan tersebut Rahmi juga memintakan kesepakatan dari pendidik PAUD kata panggilan yang paling cocok untuk pendidik PAUD apakah menggunakan kata Bunda atau Ibu Guru"Kita sering dengan ada yang panggil Bunda dan ada yang panggil ibu guru, mana yang cocok?"Tanya Rahmi
SELESAIKAN TANGGUNGJAWAB
UMROHKAN PKK
SERAHKAN MOBIL PGRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
Ingin memberikan komentar tapi belum memiliki E-Mail silahkan pilih status anonymous maka anda bebas berkomentar terbuka untuk umum