RAHMI : SEKOLAH HARUS
DIBERIKAN OTONOMI
Masih banyak yang perlu dibenahi dalam Sistim pendidikan di
negera kita, sehingga diakui ataupun tidak kita perlu mengadopsi sistim
pendidikan negara lainnya yang telah maju dalam bidang pendidikan sebagaimana di
negara New Zealand. Hal ini diuraikan
oleh Anggota DPD RI asal Provinisi Gorontalo Rahmiyati Jahja saat kunjungan kerja ke Victoria university Australia. Senin 25/03
Rahmi mengatakan New Zealand masuk dalam peringkat 7 terbaik
dunia dalam bidang pendidikan versi Organization for Economic Cooperation and Development (CEOD)
yang yang diukur dari kemampuan pelajar dalam membaca, matematika dan ilmu
pengetahuan yang sangat baik dan rahasia dari hal tersebut adalah Penerapan sistim
pengelolaan pendidikan dimana pihak
sekolah sangat independen sementara pemerintah hanya mengatur grand desainnya
saja. Hal ini memberikan hak otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan
pendidikannya sesui dengan iklim wilayahnya
“Kita harus terus melakukan pembenahan sistim pendidikan khususnya mengenai kurikulum dan kwalitas guru di New Zealan pemerintah hanya
mengatur grand desainnya saja, pengelolaan diserahkan kepada sekolah
masing-masing”Tukas Rahmi
Sebagaimana di Indonnesia untuk pendidikan dan menengah diwajibkan bagi anak usia 6
sampai dengan 16 tahun yang sebagian
besar dimulai dari usia lima tahun namun sesuatu yang perlu diketahui
bahwa Pendidik wajib memberikan waktu 13 tahun atau
wajib belajar 13 tahun dan belajar di
sekolah negeri gratis” di New Zealand ujian nasional hanya untuk siswa SMU, dan
Komite sekolah menyertakan perwakilan murid”Tambah Rahmi
Dengan sistim
tersebut pemerintah juga sangat memperhatikan kualitas dari guru
dibentuk tim pengawas kompentensi guru yang sebelumnya diasah dari berbagi lembaga pelatihan dimana terdapat 26 lembaga yang
memberikan pelatihan dan keterampilan bagi guru dengan 160 program kompetensi standar “Sekolah di NZ sangat independen akan
tetapi pengawasan melekat tetap dilaksanakan oleh pemerintah utamanya dalam hal
kwalitasdan perilaku guru. Dengan tetap harus mengacu pada kurikulum, kwalitas
guru yang diutamakan, sebagaimana prensentasi dari Dr. Michael Johnston senior
leacturer Education Policy, implementation school education policy and implementation”Urai Rahmi
Posting Komentar
Ingin memberikan komentar tapi belum memiliki E-Mail silahkan pilih status anonymous maka anda bebas berkomentar terbuka untuk umum