PARLEMEN PEREMPUAN HARUS DINOMORSATUKAN

Maroko. Keterwakilan perempuan diparlement harus tetap dipertahankan walaupun hal tersebut menjadi keluhan parpol karena kesulitan untuk memenuhi keterwakilan perempuan sebagai calon anggota legislatif dalam partai dengan kuota 30%, tetapi hal tersebut memiliki pengaruh positif bagi kemajuan kaum wanita di Indonesia dalam parlemen. Hal tersebut diungkapkan oleh Senator Gorontalo Rahmiyati Jahja juga dalam kapasitas sebagai Panitia Perancang Undang-undang (PPUU) DPD RI melalui pesan singkatnya. Selasa, 0204 Rahmi yang tengah menjalani agenda sebagai delegasi panitia perancang undang-undang DPD RI, di Maroko mengatakan bahwa perempuan Negara Maroko untuk wanita di parlemen dinomorsatukan dengan target 17%, walaupun di negara yang menganut sistim kerajaan tersebut enggan duduk di parlemen sehingga kuota tersebut tidak terpenuhi”Yang menarik saya tanyakan adalah kesetaraan dan keadilan gender khusus Maroko. Ternyata menurut ketua dan komite legislasi Majilis Muthasharin melalui dialog atau Courtessy Call terungkap bahwa parlement wanita di Maroko sangat diutamakan dengan kuota sebesar 17% walaupun koata tersebut sulit untuk di penuhi”Jelas Rahmi Rahmiyati juga mengungkapkan bahwa sesuai penejlasan dari Presiden De La Chamre des Conseilers, S.E Dr. Mohamed Cheikh Biadillah yang juga menerima langsung kunjungan DPD RI terungkap bahwa Maroko juga menempatkan penegakan keadilan dan hak asasi manusia sebagai prioritas utama serta Anggota Parlemen dipilih langsung rakyat dan tidak ada anggota parlemen yang diusulkan raja”Tukas Rahmi