Selamat Datang di Blog Rahmiyati Center. | About Us | Contact | Register | Sign In

16 Juli, 2013

RAHMI BAHAS TKI DI RADIO


Dalam upaya memperjuangkan nasib TKI Ketua PKK Kabupaten Gorontalo Rahmiyati Jahja dalam kapasitasnya selaku anggota DPD RI terus mencari masukan salah satunya dengan melakukan dialog interaktif melalui salah satu stasiun radion di Gorontalo dengan menghadirkan para mantan TKI, keluarga TKI dan pihak akademisi sekaligus untuk memberikan gambarann umum tentang kondisi TKI khususnya dari Provinsi Gorontalo diluar negeri. Selasa 16/16 Dualisme kepemimpinan dalam pengurusan TKI antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) memberikan data yang berbeda hal tersebut merupakan fakta bahwa undang-undang Penempatan & Perindungan TKI di luar Negeri (PPTKILN ) faktanya tdk mampu memberikan jaminan perlindungan dlm proses penempatan TKI. "Kasus yang dialami oleh TKI berkaitan putusnya komunikasi, gaji tidak dibayar, klaim asuransi sulit, pemutusan hubungan kerja, kecelakaan kerja, dianiaya, sakit , pelecehan sexual, TKI gagal berangkat, dan banyak lagi"Tukas Rahmi Namun Rahmi menjelaskan dibalik semrautnya kondisi tersebut juga sebuah LSM yang memiliki reputasi yang baik dalam perekrutan TKI seperti halnya LSM Sri Nadin dimana lembaga tersebut sebelum mengorbitkan para tenaga pelaksana rumah tangga di Malaysia disyaratkan melalui pelatihan secara khusus sehingga TKI benar-benar siap kerja.”Jika diangkat dari sisi negatifnya saja, tidak akan masyarakat khsusunya Gorontalo mau jadi TKI, namun Ada salah satu LSM bernama Sri Nadin semua TKI yang direkrutnya dibina secara ksusus mengenai profesinya sebagai pelaksana rumah tangga sehingga dapat meminimalisir resiko bekerja seperti halnya pengetahuan tentang penggunaan alat-alat rumah tangga”Jelas Rahmi Sisi positif lainnya mengenai keberadaan TKI di Malaysia sebagaimana hasil peninjauan bersama Dubes RI di malaysia Herman Prayitno dimana di Malaysia terdapat sebuah perusahaan yaitu Kilang Epson Toyocom yang didalammnya terdapat 85% pekerja adalah perempuan yang juga adalah TKI, “Jadi semuanya pula berpulang kepada niat kita pribadi untuk focus mencari rezeki, buktinya banyak pula yang sukses menjadi TKI"Tukas Rahmi
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))

Ingin memberikan komentar tapi belum memiliki E-Mail silahkan pilih status anonymous maka anda bebas berkomentar terbuka untuk umum