Ketua dan Wakil Ketua PKK Rahmiyati Jahja dan Venny Anwar memberikan bimbingan kepada 14 Warga Keaksaraan fungsional atau buta aksara di Kecamatan Bongomeme, berbekal sebagai mantan guru Rahmi berusaha melakukan berbagai metode untuk bisa mengubah kemampuan membaca dari warga, sehingga dalam kurun waktu 45 menit akhirnya memberikan hasil dengan cukup memuaskan.”Sekarang tidak ada yang melek huruf, mereka sudah punya dasar tinggal bagaimana membuat mereka lancar membaca”Jelas Rahmi pada pelaksanaan PKK Mobile di Kecamatan Bogomeme Pekan Kemarin.
Rahmi mengatakan TP. PKK Kabupaten Gorontalo juga turut berperan dalam pemberantasan keaksaraan dimana data keaksaraan tersebut masuk dalam data 4 Buta dalam PKK. Data tersebut dari tahun ketahun terus berkurang seiring dengan perkembangan media informasi, sehingga masyarakat cepat beradaptasi baik melalui pembelajaran dalam kelompok belajar ataupun melalui kerabat sehingga metode yang paling cocok bagi mereka adalah dengan sistim tutor sebaya atau tutor yang diangkat dari kalangan/seusia mereka sendiri” Banyak cara untuk menuntaskan masalah keaksaraan diantaranya, dengan cara membangun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) termasuk perpustakaan keliling, Memberikan bantuan buku cerita dan bacaan-bacaan inspiratif sesuai dengan kondisi daerah kecamatan masing-masing. Serta memperbanyak kelompok-kelompok belajar atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Tukas Rahmi
Ketua dan Wakil Ketua PKK Rahmiyati Jahja dan Venny Anwar memberikan bimbingan kepada 14 Warga Keaksaraan fungsional atau buta aksara di Kecamatan Bongomeme, berbekal sebagai mantan guru Rahmi berusaha melakukan berbagai metode untuk bisa mengubah kemampuan membaca dari warga, sehingga dalam kurun waktu 45 menit akhirnya memberikan hasil dengan cukup memuaskan.”Sekarang tidak ada yang melek huruf, mereka sudah punya dasar tinggal bagaimana membuat mereka lancar membaca”Jelas Rahmi pada pelaksanaan PKK Mobile di Kecamatan Bogomeme Pekan Kemarin.
Rahmi mengatakan TP. PKK Kabupaten Gorontalo juga turut berperan dalam pemberantasan keaksaraan dimana data keaksaraan tersebut masuk dalam data 4 Buta dalam PKK. Data tersebut dari tahun ketahun terus berkurang seiring dengan perkembangan media informasi, sehingga masyarakat cepat beradaptasi baik melalui pembelajaran dalam kelompok belajar ataupun melalui kerabat sehingga metode yang paling cocok bagi mereka adalah dengan sistim tutor sebaya atau tutor yang diangkat dari kalangan/seusia mereka sendiri” Banyak cara untuk menuntaskan masalah keaksaraan diantaranya, dengan cara membangun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) termasuk perpustakaan keliling, Memberikan bantuan buku cerita dan bacaan-bacaan inspiratif sesuai dengan kondisi daerah kecamatan masing-masing. Serta memperbanyak kelompok-kelompok belajar atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Tukas Rahmi 
Posting Komentar
Ingin memberikan komentar tapi belum memiliki E-Mail silahkan pilih status anonymous maka anda bebas berkomentar terbuka untuk umum